Kamis, 25 Juli 2013

Apa Itu Transfer Factor

Apa itu Transfer Factor
Istilah Transfer Factor (TF) barangkali asing bagi Anda. TF bukan vitamin, mineral, atau herbal. TF adalah "Molekul PENDIDIK Sistem Imun".

Transfer Factor (TF) adalah rangkaian molekul kecil perantara yang cerdas dan berisi informasi yang mendidik sistem pertahanan tubuh untuk MENGENAL, MERESPON, dan MENGINGAT bakteri, virus atau musuh yang masuk ke dalam tubuh.

TF terdapat dalam susu kolostrum (susu 3-hari pertama) dari ibu yang baru melahirkan.
Sumber

Para ilmuwan membuat penelitian terhadap anak-anak lembu yang baru lahir. Anak lembu yang tidak mendapatkan kolostrum dari induknya mati dalam beberapa hari. Ini disebabkan anak lembu tadi tidak memiliki sistem ketahanan tubuh yang memadai untuk melawan kuman, bakteri, virus atau yang sejenis.

Sebaliknya, anak lembu yang mendapatkan susu kolostrum dari induknya mampu bertahan hidup.

Sekalipun tidak separah anak lembu, bayi yang tidak mendapatkan kolostrum dari ibunya tidak akan mendapatkan sistem kekebalan tubuh yang baik.

Istilah TF pertama kali digulirkan oleh Dr. H. Sherwood Lawrence. Pada tahun 1949 ia melakukan penelitian untuk mencari obat penyakit TBC (tuberclosis).

Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa sistem imun seseorang yang pulih dari penyakit TBC dapat dipindahkan kepada orang lain yang belum kena penyakit tersebut melalui injeksi ekstrak sel darah putih.

Ia menyimpulkan bahwa ekstrak kekebalan tubuh ini pasti mengandung "factors" yang memungkinkan pemindahan kekebalan tubuh ini dari pendonor ke penerima.

Ia menyebut molekul ini sebagai "Transfer Factor."
Apa itu

Sejak penemuan ini, penelitian tentang TF semakin gencar berlangsung di era tahun 1950-an, 1960-an, dan 1970-an.

Dengan berkembangnya teknologi, banyak manfaat yang ditemukan dari TF.

Ada 3000 penelitian ilmiah dilakukan dan $40 juta uang diinvestasikan untuk penelitian yang melibatkan para ahli dari 60 negara.

Namun, penelitian ini berhenti oleh dua hal. Pertama, ditemukannya antibiotik. Antibiotik relatif murah untuk diproduksi dan cukup efektif menangkal berbagai penyakit.

Kedua adalah kontaminasi persediaan darah dengan HIV dan Hepatitis C.

Oleh karena TF hanya mungkin diperoleh dari darah, para ahli menghentikan penelitiannya.

Pada tahun 1986, dua orang ahli terkemuka menemukan bahwa para ibu menurunkan Transfer Factor kepada bayinya melalui plasenta dan kolostrum untuk memberikan sistem imun agar dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang tidak sehat.

Hal yang sama juga terjadi pada lembu. Anak lembu yang tidak mendapatkan kolostrum dari induknya tidak dapat bertahan hidup.

Perkembangan teknologi, bakteri yang semakin kebal terhadap antibiotik dan koleksi data yang dilakukan oleh 4Life Research dari jutaan konsumen merubah sejarah Transfer Factor.

4Life Research adalah institusi yang pertama membuat TF, yang terbuat dari kolostrum
susu sapi, hadir di pasar.
TF jalan
Para ahli 4Life Research kemudian menemukan bahwa telur juga mengandung TF.

Para ahli 4Life Research menggabungkan TF dari kolostrum susu sapi dan telur menjadi produk yang ada sekarang. Kombinasi kedua TF ini meningkatkan efektifitas sebesar 185 %.

Ternyata, TF dari kolostrum susu sapi dan telur jauh lebih hebat dari TF yang didapat dari ibu karena baik lembu dan ayam lebih sering berhadapan dengan lingkungan yang penuh dengan bakteri atau kuman dari pada manusia yang lingkungannya lebih steril.

TF sudah digunakan di Cina, Polandia, Itali dan negara lain, tetapi tidak ditemukan di pasar secara komersial oleh karena kekurangan teknologi.

Para ilmuwan dan ahli fisika terkemuka membuat keselamatan dan manfaat yang hebat dari Transfer Factor.
Dan sekarang.....
Anda dapat merasakan manfaat produk 4Life Transfer Factor untuk mengoptimalkan sistem imun anda sehingga tubuh mengobati dirinya sendiri.....

TF pdr

Tidak ada komentar:

Posting Komentar