Kamis, 25 Juli 2013

Transfer Factor dan Diabetes


Apakah Yang Dimaksud Penyakit Diabetes?

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
diabetes

Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.

Apa Saja Yang Menyebabkan Penyakit Diabetes?


    Reaksi imunitas atau dikenal dengan istilah naif immune system. Diabetes terjadi karena sistem imun yang menyerang sel beta di pankreas akibatnya fungsi pankreas menjadi turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Biasanya diabetes jenis ini karena faktor keturunan.
    Pola makan atau pola hidup. Pola hidup yang tidak seimbang yaitu makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. Nasi adalah salah satu sumber karbohidrat yang banyak mengandung glukosa. Nasi yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia dan Indonesia menempati peringkat ke 4 didunia penderita diabetes
    Bahan Kimia dan obat-obatan. Bahan-bahan kimia yang dikonsumsi dapat mengiritasi pankreas sehingga menimulkan radang pankreas. Radang yang terjadi pada pankreas berakibat fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin.
    Penyakit dan infeksi pada pankreas. Infeksi mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit dsb pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin

 Bagaimana Mengenali Gejala Diabetes?


Gejala Awal: Kadar normal gula darah berkisar antara 70-99 mg/dl setelah berpuasa minimal 8 jam. Sedangkan gula darah 2 jam setelah makan antara 140 sampai 200. Tanda awal yang dapat diketahui dari peningkatan kadar gula dalam darah dan air seni (urine) penderita kencing manis yang mengandung gula (glucose), sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut.

Gejala lainnya:

1. Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria)
2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia)
3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia)
4. Frekwensi urine meningkat/kencing terus (Glycosuria)
5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya
6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan & kaki
7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu
8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba
9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya
10.Mudah terkena infeksi terutama pada kulit.
diabetes

Tipe Penyakit Diabetes Mellitus

    Diabetes tipe 1 dikenal sebagai diabetes yang tergantung insulin

    Sel-sel beta pankreas memproduksi insulin terlalu sedikit atau bahkan tidak memproduksi sama sekali. Jenis ini biasanya muncul sebelum usia 40 tahunan bahkan termasuk pada usia anak-anak.
    Terjadi karena kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh

      2.  Diabetes tipe 2 dikenal sebagai Diabetes Mellitus yang tidak tergantung Insulin.

    Pankreas masih mampu menghasilkan insulin tetapi tidak cukup dalam pemenuhannya atau bisa juga disebabkan karen insulin yang dihasilkan mengalami resistance insulin dimana insulin tidak bekerja secara maksimal.
    Sekitar 90-95% penderita diabetes termasuk dalam tipe diabetes 2  

       3.  Gestational Diabetes Mellitus

    Gestational diabetes mellitus (GDM) diakibatkan oleh kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup.
    Biasanya terjadi selama kehamilan dan dapat sembuh setelah melahirkan
    GDM kemungkinan dapat merusak kesehatan janin atau kesehatan ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup

Transferfactor Nutrisi Terbaik & Terlengkap Terapi Penyakit Diabetes, Mengapa?

    Transferfactor dapat mendidik sistem imun (mencerdaskan sistem imun) agar bisa membedakan mana sel baik baik dan sel jahat dalam tubuh, fungsi ini sangat penting untuk diabetes yang disebabkan oleh reaksi imunitas. Sistem imun yang cerdas tidak akan menyerang pankreas, karena serangan terhadap pankreas ini hanya bisa dihentikan dengan mendidik atau mencerdaskan sistem imun tersebut.
    Transfer factor menguatkan sistem imun dalam membasmi virus, bakteri, parasit, sel kanker yang menyerang pankreas. Infeksi pada pankreas dapat menimbulkan kerusakan pada pankreas, perlindungan sistem imun terhadap infeksi mikroorganisme sangat penting untuk menjaga kesehatan pankreas.
    Membantu menjaga kesehatan sistem metabolisme dan endokrin secara keseluruhan, membantu tubuh kita mengguraikan glukosa.
    Untuk penderita yang mengalami luka diabetes dapat menaburi transfer factor advance atau trifactor formula. Tranfer factor terdiri dari rantai asam amino yang tinggi sehingga mempercepat proses penyembuhan dan regenerasi sel-sel yang rusak karena infeksi luka pada penderita diabetes.
tf adv dan plus

Berapa Banyak Jumlah Yang Harus diKonsumsi?
    Untuk pencegahan dapat menggunakan dosis botol
    Untuk penderita diabetes, dapat mengkonsumsi 2x atau 3x dosis botol untuk mempercepat proses penyembuhan.
    Bagi penderita yang luka dapat menaburkan transfer factor advance diatas luka

Bagaimana Pengalaman Penderita Diabetes Setelah Konsumsi Transfer Factor?

diabetes

Mary Anne, 45 th, menderita kencing manis & mengkonsumsi 500 mg Glucophage.Ia mengkonsumsi 8 kapsul Transfer Factor sehari dan menaburkan 2 kapsul ke atas luka kakinya selama seminggu. Setelah itu, ia mengkonsumsi 6 kapsul Transfer Factor & menaburkan 2 kapsul ke atas lukanya. Ia mendapatkan hasil yang sangat menggembirakan dalam jangka waktu kurang dari 4 minggu sejak menggunakan Transfer Factor.

Pertengahan 2007 Anton mulai sering merasa lemas, haus, dan mengantuk. Kuantitas buang air kecilpun semakin sering. Hampir tiap jam ia bolak-balik ke kamar kecil. “Tidur malam sering tidak nyenyak, karena sering haus,” ujar alumnus perhotelan ENHAII, Bandung itu. Bahkan kalau sedang menyetir ke kantor di daerah Ciawi, Bogor, ia sering menghentikan kendaraan di bahu jalan, agar bisa tidur dulu. Dari hari ke hari kesehatan Anton semakin parah.
Sampai-sampai ia tidak bisa lagi melakukan aktifitas olah raga favoritnya, golf. “Ini pasti gara-gara diabetes,” begitu pikir Anton. Sadar akan kondisinya, ia pun memeriksakan kadar gula darah di salah satu laboratorium di Bintaro. Hasilnya sangat mengejutkan. Kadar gula dalam darah mencapai 478mg/dl. Dokter yang memeriksa Anton sampai terkejut. “Ini terlalu tinggi, bahaya. Anda bisa terkena stroke,” kata Anton meniru ucapan dokter.

Dokter menyarankan agar Anton dirawat inap, tapi ditolak. Ia menghubungi temannya seorang distributor transfer factor (TF). Seminggu mengkonsumsi Transfer factor, mantan awak kapal pesiar di Amerika Serikat itu kembali memeriksakan diri di laboratorium. Hasilnya menggembirakan, kandungan gula darahnya turun ke level 378mg/dl, “Masih tinggi, jadi konsumsi dilanjutkan,” katanya.

Sepekan kemudian Anton kembali memeriksakan diri ke laboratorium yang sama. Hasilnya sungguh mengejutkan, kandungan gula darah turun sampai level normal 122mg/dl.

“Yang paling penting, sebisa mungkin hindari minuman manis, terutama yang menggunakan pemanis buatan,” ujarnya. Hasilnya diusia yang kini menginjak setengah abad Anton tampak segar bugar. Aktivitasnya sebagai manager di anak perusahaan Telkom pun bisa dijalani dengan baik. Hobi jogging dan golf kini bisa kembali dijalani. Agar tetap fit ia terus mengkonsumsi TF-Advance. Penyakit-penyakit pun seakan menyingkir dari tubuhnya.

Pengalaman Pakar Kesehatan dalam Penggunaan Transferfactor pada Penderita Diabetes


Pengalaman Dr Darryl See Direktur Institute of Longevity Medicine & Ketua Divisi Riset Amerika Nutraceutical Association :
Dr Daril
"Diabetes adalah penyakit degeneratif yang paling umum saat ini dan setiap tahun jumlah penderitanya semakin meningkat. Penyakit Ini menyebabkan sejumlah besar komplikasi di jantung, ginjal, saraf kaki, dan mata dan ternyata terapi untuk diabetes,yaitu insulin, adalah racun bagi tubuh.
Insulin menyebabkan penyakit jantung dan ini menjadi sangat sulit, bahkan mustahil, untuk memodulasi (untuk memastikan jumlah insulin dalam tubuh adalah tepat sehingga tidak memiliki efek samping.).

Insulin secara jelas berpengaruh terhadap tubuh dengan cepat, memiliki efek negatif terhadap sel-sel, jantung, ginjal, dll, bila terjadi ketidak seimbangan.
  
Saya mendapati, ketika kembali ke beberapa literatur tua, saya menjadi takjub, ternyata orang-orang sebelumnya telah menggunakan Transfer Factor ini dalam membantu penyembuhan diabetes. Anda mungkin akan melihat beberapa hal yang menakjubkan jika Anda membiarkan seseorang tetap pada terapi insulin dan oral hypoglycemic mereka jika disertai dengan pemberian Transfer Factor karena ini sama sekali tidak akan membuat mereka menderita

Sebagai suatu fakta, suatu saat saya dipanggil ke Ruang Gawat Darurat sebanyak dua kali pada pasien yang saya mulai berikan Transfer Factor karena pada waktu itu saya telah melakukan beberapa studi reseptor insulin dan saya berpikir mungkin ini bisa membantu mencegah si pasien terserang penyakit kronis lainnya. Tetapi kemudian orang tersebut merasa jauh lebih baik sehingga mereka berhenti mengawasi kadar gulanya, mereka berhenti melakukan finger pricks, ataupun tes urin atau apa pun istilah di rumah sakit. Gula darahnya berkisar pada 20s-30s. Ini penurunan yang sangat drastis dikarenakan pemberian Transfer factor.
Ada beberapa produk untuk penderita diabetes: “Personneeds diabetes” untuk memantau gula darah karena gula darah pasti bisa turun. Aku selalu memilih Transfer Factor Plus untuk pasien diabetes yang cenderung terserang infeksi.6 kapsul Transfer Factor Plus per hari cukup bagi penderita diabetes yang berusaha untuk tetap sehat.

Penderita diabetes selalu kekurangan Vanadium, krom, Vitamin C, dan Vitamin E, dan seng pada khususnya. Itu adalah benar-benar penting dalam fungsi sel yang mengarah ke komplikasi pada diabetes. Anda tidak bisa hanya mengkonsumsi 6 kapsul Transfer Factor untuk menjadi lebih baik tentu. Beberapa kapsul multivitamin dan Mineral Complex sehari akan sangat dianjurkan. Ada produk lain yang fantastis untuk menurunkan gula darah yang disebut gynema sylvestre dan 4Life memiliki produk ini yaitu Transfer Factor Gulcoach, dengan kombinasi antara Transfer Factor Plus dengan Transfer Factor Glucoach dan ditambah Vitamin dan Mineral Complex Anda akan melihat perubahan kesehatan penderita diabetes yang mengagumkan."



*dari berbagai sumber
Untuk detil penyakit dan Produk Transfer Factor bisa langsung ditanyakan pada kami, Distributor Resmi 4Life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar