Kamis, 25 Juli 2013

Transfer Factor dan Asthma

Apa itu Asma ?
Asma
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.
 Asma1

Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

Bagaimana Cara Mengetahui Asma?
Saat anda mendatangi dokter anda untuk konsultasi, dokter anda akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan keluarga anda yaitu apakah ada salah seorang anggota keluarga anda yang menderita asma? Pertanyaan ini akan mendukung pendapat mereka untuk melakukan test fungsi paru anda atau test pernafasan untuk menyakinkan hasil pemeriksaan sebelum mereka memberikan resep/obat-obatan dan terapi kepada anda.Test fungsi saluran pernafasan/paru digunakan untuk mengukur kemampuan bernafas anda. Hasil pemeriksaan rontgen paru dapat memperlihatkan jika ada sumbatan pada saluran pernafasan yang merupakan indikasi asma.

Siapa saja yang berisiko asma?
Asma adalah penyakit yang dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia dibawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tigapuluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena allergi terhadap sumber allergi tertentu.

Gejala Asma
Secara umum gejala asma adalah sesak napas, batuk berdahak dan suara napas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subuh, hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan berbagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluhkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbulnya bunyi ngik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang dirpoduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.


Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan di luar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma bisa kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak napas hebat dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi di luar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tenis 2 set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain-lain). Inilah salah satu hal yang membedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah revesibel, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible , tetap saja sesak setiap waktu).

Faktor Pencetus Serangan Asma
 A. Faktor penjamu, faktor pada pasien : 
  • Aspek genetik
  • Kemungkinan alergi
  • Saluran napas yang memang mudah terangsangJenis kelamin
  • Ras/etnik
B. Faktor lingkungan :
  • Bahan-bahan di dalam ruangan :
    • Tungau debu rumah
    • Binatang, kecoa
  • Bahan-bahan di luar ruangan
    • Tepung sari bunga
    • Jamur
  • Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap, pewarna makanan
  • Obat-obatan tertentu
  • Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
  • Ekspresi emosi yang berlebihan
  • Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
  • Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
  • Infeksi saluran napas
  • Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika melakukan aktivitas fisik tertentu.
  • Perubahan cuaca
asma2

Bagaimana Asma Diobati?
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari faktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan obat pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.


Bagaimana Asma Dimonitor?
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut "Peak Flow Meter". Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.

Asthma dan Transfer Factor                                                         
Asma termasuk dalam kelompok penyakit auto imun, artinya sistem imun tubuh terlalu reaktif terhadap sesuatu hal sehingga mengganggu tubuh. Penggunaan Transfer Factor akan membantu mempercepat proses pemulihan Asma karena akan menenangkan sistem imun tubuh.


Dr Ranya L Alexander
Pakar Asthma & Sinusitis - Dr. Ranya L. Alexander, Ph.D, M.D
Putri saya menderita asma yang serius serta gangguan sinus. Karena mewariskan gen terhadap kondisinya (sayapun menderita asma), saya merasa berdosa karena pelajaran yang saya peroleh tidak mampu menghentikan virus pilek biasa yang mengakibatkan Leena megap-megap menghirup udara selama beberapa jam setiap kali terserang penyakit itu. Ibunya (perawat pasien anak) dan saya sudah mencoba obat dan pengonatan alternatif yang kami ketahui, namun tak ada yang berhasil.

Tanpa daya kami berdiri disisi tempat tidurnya, melakukan ulang terapi pernafasan yang jika berhasilpun tetap sangat lambat. Di Rumah Sakit anak, hati kami tersayat seperti orang tua lainnya disetiap tarikan nafasnya. Dirumah, virus berarti pilek dan pilek selalu berarati asma. Saat serangan suatu pilek yang dahsyat, kami mencoba Transfer Factor Tri Factor Formula, suatu produk yang saya rasa, secara teoritis dapat membantu. Setelah Beberapa dosis, kami hampir tidak percaya melihat betapa cepatnya kondisi putri kami meningkat. 

Kini dengan minum Transfer Factor Advanced Formula sebelum mengalami pilek yang parah, membuat putri kami tetap sehat. Terima kasih kepada Transfer Factor yang membuat kami memperoleh putri kami kembali yang sehat. Sekarang kami semua minum Transfer Factor Tri  Formula secara teratur, dan menikmati kesehatan yang, prima yang pernah kami rasakan.

* diambil dari berbagai sumber
Untuk detil penyakit dan Produk Transfer Factor yang sesuai bisa langsung ditanyakan pada kami, Distributor Resmi 4Life

Tidak ada komentar:

Posting Komentar