Peranan sel TH1, TH2
Sebelum kita mengerti kegunaan/fungsi transfer factor, sangat penting bila kita mengerti dulu tentang paradigma sel TH1 helper/TH2 helper. Sel limfosit T-helper berkembang menjadi 2 jenis sel. Sel TH1, mengatur imunitas seluler (cell-mediated immune), memproduksi: cytokines: IL-2, IFN-gamma, and TNF-alpha. Sel TH2 cells, mengatur imunitas humoral, atau produksi antibody, memproduksi: IL-4, IL-5, IL-6, IL-10, dan IL-13. Jika anda telah mengerti dan familiar dengan keadaan fenotip dominan TH1/TH2 pada seseorang, anda dapat lebih mudah mengidentifikasi kondisi tubuh atau kondisi penyakit pada orang tersebut dan membuat terapi yang tepat.
Respon sel imun seluler atau sel-TH1 helper sangat penting terhadap kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap berbagai serangan virus, jamur, parasit, kanker, dan organisme intraselular. Imunitas seluler dapat dites dengan:
1.
|
Skin tests-delayed hypersensitivity skin
|
5.
|
T-cell subsets;
|
testing;
|
6.
|
IL-2R
| |
2.
|
Response to non-specific mitogens,
|
7.
|
NK cell level;
|
such as phytohemagglutinin (PHA),
|
8.
|
NK cell activity;
| |
concavalina, or pokeweed mitogens;
|
9.
|
IL1 assay; and
| |
3.
|
Response to specific mitogens, such as
|
10.
|
IL2 and interferon gamma, and other
|
diptheria, tetanus, or candida;
|
cytokines
| ||
4.
|
Response to alloantigens-mixed
| ||
lymphocyte reaction
|
Jika seseorang berada pada kondisi dominant-TH2, dimana terjadi penurunan imunitas selular dan penguatan imunitas humoral, maka kondisi yang akan terjadi adalah:
1.
|
Allergies
|
9.
|
Pertussis vaccination
|
2.
|
Chronic sinusitis
|
10.
|
Malaria
|
3.
|
Atopic eczema
|
11.
|
Helminth infection
|
4.
|
Asthma
|
12.
|
Hepatitis C
|
5.
|
Systemic autoimmune conditions such
|
13.
|
Chronic glardlasis
|
as lupus erythematosus and mercury-
|
14.
|
Hypercortisolism
| |
induced autoimmunity
|
15.
|
Chronic candidiasis
| |
6.
|
Vacctination-induced state
|
16.
|
Cancer
|
7.
|
Certain cases of autism
|
17.
|
Viral infections
|
8.
|
Hyperinsulinism
|
18.
|
Ulcerative colitis
|
A. Pada kondisi dominant-TH1, kondisi yang timbul adalah:
1.
|
Diabetes type 1
|
7.
|
Sjögren’s syndrome
|
2.
|
Multiple sclerosis
|
8.
|
Psoriasis
|
3.
|
Rheumatoid arthritis
|
9.
|
Sarcoidosis
|
4.
|
Uveitis
|
10.
|
Chronic Lyme disease
|
5.
|
Crohn’s disease
|
11.
|
H. Pylori infections
|
6.
|
Hashimoto’s disease
|
12.
|
E. histolytica
|
Pada kondisi hamil, terjadi keadaan dominant-TH2. Hal ini sangat baik untuk kondisi kehamilan. Bila berada pada kondisi dominan-TH1, atau respon imunitas seluler lebih dominant, akan menginduksi terjadinya penolakan terhadap fetus dan plasenta. (3) Karena reaksinya yang menstimulasi respon TH1 dalam banyak kasus, transfer factor sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan normal. Penyakit autoimun tertentu, seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis, yang terjadi pada kondisi dominant-TH1, akan membaik selama kehamilan. (4)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar