Minggu, 11 Agustus 2013

Batuk Rejan pada Bayi


Batuk adalah penyakit yang paling kerap diderita oleh balita. Meski sekilas ringan, tapi tanpa penanganan tepat, batuk biasa akan memburuk. Akibatnya bayi terkena batuk berat yang disebut batuk rejan, batuk 100 hari, whooping cough atau pertusis.
Penyakit ini termasuk infeksi pernafasan akut yang sangat menular. Batuk ini lebih sering diderita bayi perempuan yang biasanya dimulai dengan batuk biasa yang kemudian semakin parah.  Selanjutnya, barulah gangguan ini meningkat ke stadium penyakit yang sebenarnya, yakni batuk terus-menerus diselingi tarikan nafas panjang dan berbunyi (whoop) yang diakhiri dengan muntah. Karenanya, selama batuk biasanya bayi tidak bernafas.
Bayi yang menderita batuk rejan, masa inkubasinya antara 6-20 hari dengan rata-rata 7 hari, harus segera dibawa ke dokter. Karena, penyakit ini mampu menimbulkan komplikasi berupa gangguan saluran pernafasan. Seperti radang paru-paru (bronchopneumonia) yang merupakan komplikasi berat yang paling kerap terjadi dan menyebabkan kematian pada bayi dibawah usia 3 tahun. Komplikasi lain adalah kejang, hernia dan lainnya.
Sebaiknya bayi diisolasi dalam kamar yang tenang. Hindari makanan yang sulit ditelan. Makanan berbentuk cair dalam porsi kecil, namun kerap diberikan adalah pilihan tepat. Untuk meringankan batuknya, kompres dada anak dengan air hangat atau gosok dadanya dengan minyak kayu putih atau mentol.
Pemberian vaksinasi pertusis yang terdiri dari kuman Bordetella pertusisi yang telah dimatikan akan membuat bayi kebal tapi tidak seumur hidup. Daya perlindungannya akan berkurang saat ia dewasa. Vaksinasi ini akan diberikan bersama-sama dengan vaksin difteri dan tetanus. Karenanya, imunisasi yang diberikan saat bayi 2 bulan adalah DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus).
*Diambil dari berbagai sumber
-Transfer Factor Advance-
-Transfer Factor Advance-
Untuk mencegah bayi terkena batuk, berikanlah Transfer Factor Advance dengan cara ditaburkan pada makanannya secara teratur. Transfer Factor Advance dapat meningkatkan sistem imun bayi hingga 287% dan mampu mengenali lebih dari 200.000 jenis kuman, parasit, virus, bakteri dan jamur yang mengancam kesehatan bayi. Transfer Factor tidak mengandung toksik, tidak menimbulkan efek samping dan AMAN untuk semua usia termasuk bayi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar